Minggu, 06 Januari 2013

PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA DALAM PERILAKU KONSUMEN

Keluarga merupakan suatu kelompok terkecil yang terdiri dari dua, atau lebih orang yang berhubungan darah dan tinggal pada satu tempat yang sama. Sedangkan rumah tangga merupakan semua orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak dan menempati satu unit perumahan.
Tidak dapat dipungkiri, kalau keberadaan keluarga dan rumah tangga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku konsumen. Kebiasaan yang dilakukan, kepribadian, gaya hidup yang terbentuk dalam lingkungan keluarga dan rumah tangga, membuat terbentuknya suatu perilaku. Ada keadaan keluarga atau rumah tangga yang dengan mudah apa yang menjadi kebutuhannya dan didapatkan, tetapi ada juga yang membutuhkannya tetapi tidak diimbangi dengan daya kemampuan, yang membuatnya lebih memperjuangkan atau memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan terpentingnya saat itu.
Rumah tangga menjadi unit analisis yang lebih penting bagi pemasar karena pertumbuhan yang pesat di dalam keluarga tradisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga nonkeluarga, mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri. Oleh sebab itu, para pemasar tidak hanya berpikir tentang keluarga, kategori rumah tangga yang terbesar, tetapi juga rumah tangga nonkeluarga, yang berkembang lebih cepat.
Variabel yang mempengaruhi pembelian dalam keluarga atau rumah tangga yaitu usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawianan, kehadiran anak dan status pekerjaan.
Pengaruh keluarga dan rumah tangga terhadap perilaku konsumen tidak kalah pentingnya diperhatikan disamping pengaruh individu. Keluarga sama seperti perusahaan, keluarga merupakan organisasi yang terbentuk guna mencapai fungsi yang lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai pendapat mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makanan, perabotan rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk lain. Anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa dan lainnya.  
Dalam hal sosiologis juga, pemasar melakukan suatu analisis. Bagaimana keluarga mengambil keputusan dapat dimengerti dengan lebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosiologis seperti kohesi, kemampuan beradaptasi dan komunikasi. Kohesi itu sendiri adalah ukuran seberapa dekat dan terkait yang dirasakan antara para anggota keluarga tersebut dari segi emosional. Kemampuan beradaptasi dimaksudkan mengenai seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan dengan kebutuhan yang berubah, dan keterampilan berkomunikasi yang positif memungkinkan keluarga untuk berbagi satu sama lain kebutuhan dna preferensi mereka yang berubah sebagaimana berhubungan dnegan kohesi dan kemampuan beradaptasi.
Keluarga merupakan suatu pusat pembelian yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain.
Sumber:  
http://andinicliquers.wordpress.com/2010/11/03/pengaruh-rumah-tangga-dan-keluarga-dalam-perilaku-konsumen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar