Minggu, 11 November 2012

KEBUTUHAN VERSUS KEINGINAN AKAN SUATU BARANG

SALAH satu kesulitan dalam mengolah keuangan adalah mampu membedakan antara "keinginan" dan "kebutuhan". Namun, banyak orang tidak sadar bahwa mereka sebenarnya sudah memiliki "bakat" tersebut.

Seperti dilansir dari Forbes, Senin (18/7/2011), para pendidik keuangan pribadi seringkali menggunakan kata keinginan versus kebutuhan sebelum melakukan pembelian. Untuk menunjukkan keampuhan manajemen kita di kehidupan sehari-hari, ada baiknya Anda mencatat apa yang dibutuhkan dan inginkan dalam satu hari.

Jadwal Anda untuk mencatat antara kebutuhan dan keinginan tersebut sangat berguna untuk mengerem keinginan Anda dalam membeli sesuatu. Dengan bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan diharapkan bisa membuat Anda lebih hemat.

Buatlah jadwal mulai dari Anda benar-benar bangun tidur. Di sini, apa yang Anda inginkan dan butuhkan perlahan mulai terditeksi. Simpel, namun hal kecil ini bisa mengarahkan Anda untuk meminimalisasikan keinginan Anda ketimbang apa yang Anda butuhkan.


Misalkan Anda ingin membeli kopi untuk menunjang aktivitas Anda hari ini agar tidak mengantuk dan lebih segar. Apakah itu cukup layak untuk dilakukan? Dalam kasus ini, Anda membutuhkannya dan bukan hanya sekadar menginginkannya. Namun ketika Anda sudah menginginkan lebih dari tiga cangkir sehari, barulah Anda menyortirnya. Satu cangkir kopi di pagi hari cukup untuk menemani aktivitas Anda, di samping banyak minum caffein tidak baik untuk kesehatan.

Targetkan apa yang akan Anda lakukan hari ini. Misalkan Anda ingin membayar tagihan, maka Anda bisa saja langsung menuju ke tempat pembayaran tersebut dan tidak usah "mampir" ke tempat lain. Biasanya, para ibu rumah tangga suka sekali "mengunjungi" tempat yang sama sekali tidak mereka rencanakan sebelumnya dalam perjalanan. Misalnya pergi ke mal, atau sekadar hang out dengan teman-teman mereka.

Hal-hal semacam inilah yang tidak Anda sadari perlahan-lahan menguras kantong. Sehingga akhirnya manajemen keuangan Anda menjadi tidak stabil, bahkan terkadang over budget dari yang sudah dianggarkan sebelumnya.

Ketika jadwal sudah tersusun, untuk satu hari, ceklah seberapa sering Anda bernegosiasi antara keinginan dan kebutuhan tersebut dalam hidup Anda. Secara khusus, lihatlah bagaimana Anda menerapkan jadwal tersebut dalam kehidupan Anda, apakah barang-barang yang Anda inginkan layak dibeli?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar